Natal sebentar lagi dirayakan oleh semua manusia dimuka bumi ini. Semua orang sudah dan bahkan siap-siap untuk memberikan waktu liburan ini dengan kegiatan yang dalam dan sangat menyenangkan. Meski demikian semangat natal yang luarbiasa ini juga acapkali mengalami pelecehan dan tidak jarang dapat memberangus semangat natal sebenarnya . Autentisitas atau keasliaan natal mengalami penglontoran kearah praktek-praktek yang mengarah pada ketidaknyamanan dan kerunyaman –kerunyaman yang berujung pada kehidupan semu oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Ini menyebabkan kita kehilangan semangat natal sesungguhnya. . Herodes adalah salah satu contoh karakter dalam kitab Matius yang ingin mematikan semangat natal sesungguhnya. Adapun beberapa sikap yang dapat mematikan semangat Natal yang disebarluaskan oleh Raja Herodes pada saat itu adalah:
1. Sikap yang berpura-pura dalam mempercayai Tuhan
Kelakuan atau sikap pertama yang dilakukan oleh Herodes adalah Ia berpura-pura dalam mencari informasi keberadaan Tuhan Yesus Kristus. Herodes hanya terkejut. Selanjutnya, Ia menyuruh Orang-orang Majus untuk mencari sang juruselamat ini.
Sikap berpura-pura dan tidak sungguh –sungguh dalam mencari Tuhan seringkali kita temukan dalam praktek kehidupan dunia. Contoh jelas, Pada saat natal semua bingkisan natal dan hal-hal yang fana semuanya menjadi incaran-incaran setiap oknum dari berbagai kalangan yang ada dari berbagai stratafikasi sosial yang ada. Bahkan tidak jarang ada orang-orang yang datang ke gereja seperti jemaat Kristen Kapal Selam( dimana tidak pernah hadir dalam gereja ) tiba-tiba muncul dengan sikap sukacita luarrbiasa tetapi setelah itu sembunyi karena berpikir natal hanya cukup satu kali dalam seumur hidup.
Berpura-pura adalah sikap yang dimiliki oleh setan untuk menghancurkan umat Tuhan . bahkan kepura-puraan ini bak bagaikan fatamorgana yang dapat menggangu keintiman hubungan dengan Tuhan dan sesama manusia. Jika dibiarkan maka kepalsuan dan kehancuran menjadi bagian intergral yang dapat meremukan sendi kehidupan individu, keluarga dan sampai masyarakat secara keseluruhan.Ini hanya bisa dihambat sekaligus digagalkan jika kekristenan dapat hidup dalam kejujuran dan ketulusan didalam Tuhan. Alhasil, jika kejujuran dan ketulusan di sebarluaskan maka yang terjadi sensasi kebenaran bukan kata-kata hambar belaka.melainkan membukakan setiap kesempatan untuk hidup merdeka dalam berbagai macam kehidupan
2. Sikap yang tidak mau bertindak
Herodes tahu bahwa akan lahir Sang juru selamat. Informasi ini dicek secara seksama oleh Herodes. Sebagai bukti Ia mencari Imam-Imam yang tersohor di lingkungan Yahudi.Lebih jauh Ia hanya terbatas mau mengambil sikap untuk mencari atau bertindak dalam mencari secara sungguh-sungguh malah sebaliknya kesempatan emas itu di berikan kepada orang-orang Majus. Kemauan dan kemampuan Raja Herodes hanyalah sebatas menyuruh. Ia memiliki sikap pemalas untuk bertindak mencari Sang pembawa kemerdekaan sejati. walhasil ia tidak memiliki kemantapan dalam bertindak dalam menyambut kegerakan Allah.
Sikap yang tidak mau bertindak acapkali kita temukan dari bagaimana kita bereaksi ketika kita menerima Firman Tuhan. Bahkan seringkali kita gagal dalam melakukan firman Tuhan dalam kehidupan kita. Awalnya kita hanya senang mendengarkan firman yang bagus-bagus tetapi jika firman tersebut menyerang situasi dan suasana kepribadian kita maka keberadaan hidup kita menolak dan tak jarang kita membuat benteng pemisah untuk melakukan kehendak kita dibandingkan kita mengikuti kehendak Allah. Secara total, kedagingan kita sering menolak kebenaran yang hakiki yang Allah berikan kepada kita.
Untuk itu kita perlukan kuasa dari Roh Kudus. Karena kekuatan ini yang mampu memberikan pencerahan dan pembebasan bagi kita dalam mengarungi kehidupan yang keras saat ini dan yang akan datang. Selaras dengan pernyataan diatas maka Firman Allah dalam Roma 8:26 menyebutkan demikian Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa ;tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
3. Sikap Teror
Pada saat Herodes tidak menjumpai Yesus Kristus secara Fisik maka yang terjadi sikap kebencian yang sangat mendalam. Ia mulai mengadakan pembunuhan terhadap anak-anak kecil di Israel. Pembantaian terhadap generasi mungil ini pun terjadi. Israel terjadi Bloodshed(pertumpahan darah) anak-anak yang tidak berdosa.
Pada masa-masa akhir ini kita sebagai orang-orang yang sudah dimerdekakan oleh kristus melihat bahwa iblis secara sporadis menggunakan bermacam cara untuk menghancurkan umat manusia.Lewat kemajuan Ilmu Pengetahuan dan teknologi, iblis menyebarkan semangat pembatalan dan teror terhadap janji kebenaran Firman Allah. Contoh nyata Free sex dan narkoba pun seraya tak dapat dibendung dan membludak di lingkungan. alhasil praktek aborsi terjadi pada pasangan-pasangan muda yang tidak menginginkan kehamilan dini menyerebak secara dahsyat di muka bumi. Tidak berhenti disitu saja maka sikap antipati terhadap Firman Tuhan menghasilkan kekeringan secara Rohani. Dampaknya yang paling kuat muncul gerakan –gerakan antikristus yang siap-siaga menjatuhkan setiap insan kristiani.
Natal merupakan berita Sukacita yang bahagia . Ia memiliki kasih yang tanpa syarat yang mampu mengadakan perubahan dalam berbagai lini kehidupan. Oleh sebab itu kehidupan natal ini hendaknya tidak dirayakan sesekali saja melainkan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam hidup kita .Sebagai hasil kita harus dapat menumbuhkembangkan sikap natal yang orisinal dimulai dari Keluarga. Jika hal tersebut di kembangkan maka kemerdekaan dan kehidupan sejati Kristus dapat bergelora setiap hari dalam berbagai aspek kehidupan.
Selamat Hari Natal dan Tahun Baru 2011
Petrus Titus R Email:pet_watu_2000@yahoo.com. Facebook:petrus titus r.Layanan SMS:08175418132